Minggu, 22 Juli 2012

PALAGAN BUBAT


Palagan BUBAT merupakan peristiwa fenomenal yang hingga kini menjadi polemik di segenap masyarakat Sunda dan Jawa, terutama tentang validitas terjadinya peristiwa tersebut.Keraguan tersebut berpangkal kepada persepsi yang dilontarkan kalangan pakar atas ketiadaan bukti tertulis.
Mengapa peristiwa BUBAT tidak tercatat dalam dokumen prasasti baik di Majapahit maupun di Tatar Sunda? Karena peristiwa tersebut merupakan AIB, NODA YANG SANGAT TERCELA DAN SANGAT NISTA bagi kerajaan Adhikuasa di Nusantara pada saat itu. Negara Adhikuasa tersebut sebagai penguasa JATENG dan JATIM (menurut tatanan geografis sekarang) tidak menguasai Tatar sunda! Anggapan sebagai Majapahit adalah negara Adhikuasa pada waktu itu diungkapkan secara resmi didalam dokumen prasasti Tuhanyaru(Jayanagara) yang mencantumkan tatanan politik Majapahit secara terstruktur berlandaskan kosmogoni -konsep keagamaan Hindu Buddha yakni doktrin Brahma yang berbunyi
“Jagat Semesta ini terdiri dari sebuah benua bernama Jambudwipa yang berbentuk lingkaran konsentris. Diluar lautan ketujuh atau yang terakhir,Jagat Semesta ditutup barisan pegunungan yang besar disebut Cakrawala. Ditengah2 Jambudwipa terdapat sebuah gunung yang menjadi pusat peredaran matahari, bulan dan bintang2. Di puncak gunung yang disebut gunung Meru terdapat kota2 tempat tinggal para dewa dikelilingi tempat tinggal para dewaLokapala”
Pandangan kosmogonis inilah yang mempengaruhi alam pikiran manusia yang melahirkan konsep2 (keagamaan) tentang hubungan antara dunia manusia dan Jagat Semesta. Antara lain terhadap kegiatan politik dan budaya, terutama struktur dan susunan pemerintahan kerajaan2 kunadi kawasan Asia Tenggara umumnya. Raja dan Kerajaannya dianggap sebagai mikrokosmos, gambaran nyata dari Jagat Semesta sebagai makrokosmios. Dengan demikian raja dan istananya di ibukota adalah pusat susunan mikrokosmos tersebut. Bahwa antara dunia manusia dan Jagat Semesta dipandang memiliki kesejajaran juga dianut Majapahit seperti tertulis dalam prasasti Tuhanyaru(1323 M).
Maka sebenarnya Adhikuasa dalam tatanan politik Majapahit tersebut lebih cenderung diinterpretasi sebagai konsep simbol belaka karena ketiadaan dokumen tertulis resmi (prasasti) yang menyebutkan tentang adanya penaklukan terhadap negara2 diluar wilayah Majapahit tersebut. Semuanya hanya semata dimaksudkan untuk menempatkan dengan mengatur pola tataletak strategis negara Majapahit di dalam keberadaannya di Nusantara, apalagi ketika itu di Aceh sudah berkembang kerajaan Islam (makam siti Maimun bintiFatimah), apa mungkin suatu pemerintahan Islam mengakui kedaulatan kerajaan yang dianggap musyrik, kecuali sebagai negara sahabat atau kongsi dalam kegiatan perdagangan…
Jika Majapahit kosmisnya berlandaskan doktrin Hindu-Buddha, maka jauh berbeda dengan Tatar Sunda, pada saat itu Priangan Timur/Puseur Galuh dan Priangan Barat/Puseur Sunda telah menyatu dalam satu Panji Kekuasaan yang disebut GALUH-PAKWAN. Konsepnya yaitu TRI TANGTU DI BUMI (sebagaimana sejak awal dikukuhkan oleh regalia TRISULA-prasasti Tugu). Tetapi jelas bahwa Sunda masih tetangga dekat dalam tatanan pulau Jawa. Gajah Mada rupa2nya terpicu untuk menyatukan pulau Jawa dalam panji kuasa bagi rajanya demi karir politik pribadinya dalam kerajaan.
Lantas ia berikrar Sumpah Palapa sebagai puncak pengabdiannya, Mengapa??? Disinyalir (berdasarkan cerita rakyat) waktu itu Hayam Wuruk merupakan anak Gajah Mada dari buah perkawinan gelap (selibat/perselingkuhan) dengan seorang ratu Majapahit, maka itu sumpah Palapa selain hendak merealisasikan konsep kosmogoni Tuhanyaru, juga menjunjung putra kandungnya yang pada sasat itu sedang bertakhta, jerih payah Gajah Mada memang tidak sia2 karena pada saat Hayam Wuruk memerintah dijuluki Sanghyang Wkas ing Sukha -simbol puncak kejayaan Majapahit dibawah perintahHayam Wuruk-.
Alih2 Hayam Wuruk hendak mengawini putri sunda yang konon terkenal karena kemolekannya maka lamaran Hayam Wuruk lantas diterjemahkan oleh Gajah Mada sebagai persembahan upeti Sunda kepada Majapahit. Maka sisanya adalah sejarah,terjadilah PALAGAN di BUBAT dan SUNDA binasa seketika… bukan main2 … PEMBANTAIAN !!!
Yang menjadi pertanyaan apakah benar Prabu Linggabhuana berani melanggar Purbatisti dan Purbajati Sunda di dalam cara mengantarkan putrinya ke pihak pengantin pria. Atau adakah faktor lain yang membuat beliau membuat keputusan seperti itu. Mungkin atas dasar kenyataan bahwa ada dua penerus sah dari tahta KERAJAAN SUNDA yang menjadi raja besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur,
1. Sanjaya / RakeyanJamri / Prabu Harisdama, raja ke 2 Kerajaan Sunda (723 – 732M),
menjadi raja diKerajaan Mataram (Hindu) (732 – 760M). Ia adalah pendiri Kerajaan Mataram Kuno,dan sekaligus pendiri Wangsa Sanjaya.
2. Raden Wijaya, penerus sah Kerajaan Sunda ke – 27, yang lahir di Pakuan, menjadi Raja Majapahit pertama (1293 – 1309 M),
maka sang Prabu ingin menyatukan kembali hubunganpersaudaraan diantara mereka.
Jelas Majapahit menyerang rombongan kerajaan Sunda yang dalam keadaan tanpa senjata dan persiapan perang ,inilah AIB KERAJAAN MAJAPAHIT yang tak tertanggungkan -dosa besar dalam tatanan agama- maupun politik karena itu tidak akan pernah dicantumkan di dalam KAKAWIN NAGARAKRTAGAMA oleh Mpu Prapanca. Nagarakrtagama ditulis sebagai PUJASASTRA seorang pujangga Prapanca dengan tujuan Moksha, maka setiap kata2 dan kalimat yang diungkapkannya melantunkan pengabdian dan pujian tertinggi kepada Hayam Wuruk (kala itu Raja dipandang sebagai titisan Dewa di bumi, baik pemimpin tertinggi politik maupun pemimpin tertinggi keagamaan).
Maka yang mencantumkan peristiwa BUBAT adalah CARITA PARAHIYANGAN dan PARARATON (karya sastra tradisi kecil karena itu lebih lugas dan gamblang dalam bercerita tentang peristiwa bersejarah) tergolong kepada Historiografi Tradisional dan validitasnya telah diuji secara Filologia, maka sah dipakai sebagai sumber sejarah.
Ulah Gajah Mada sebenarnya merupakan perpanjangan tangan pamanda Hayam Wuruk yang berjuluk BHRE WENGKER, ia berkedudukan sebagai tangan kanan pemerintahan Hayam Wuruk pada waktu itu (keluarga sangat senior di lingkungan istana dan sarat pengalaman ipoleksosbud) ia tidak rela tahta majapahit bercampur Sunda, maka ia menghasut Gajah Mada (tentu saja dengan ancaman The Red Core Gajah Mada atas perselingkuhannya) untuk membalikkan lamaran hayam Wuruk menjadi suatu peristiwa BEJAT NISTA MEMALUKAN.
Kenyataannya Hayam Wuruk akhirnya dinikahkan dengan adik sepupunya (siapa lagi kalau bukan putri kandung Bhre Wengker).
Disinyalir dari berbagai naskah, politik Gajah Mada memang kotor, berbagai pemberontakan dari dalam kerajaan seperti Nambi juga Tanca sebenarnya adalah hasutan dari Gajah Mada karena Gajah Mada sangat sebal kepada Jayanagara yang doyan peuyeum..peuyeumpuan, ia menggunakan tabib Tanca untuk mengobati bisul jayanagara.
Guna menghudang dendam, maka istri tabib Tanca diumpankan terlebih dahulu ke atas ranjang Jayanagara. Lalu diundanglah tabib Tanca oleh Gajah Mada untuk mengobati bisul Jayanagara. Akhirnya dendam lama terkuak, Jayanagara ditikam sampai mati oleh pisau operasi tabib Tanca, sehingga yang tampak sebagai pesakitan adalah tabib Tanca bukan Gajah Mada.
Begitu juga Sora dan Nambi diadu domba hingga terjadi permusuhan perang dingin berlarut2 lalu Jayanagara menitahkan menumpasnya, maka kesempatan Gajah Mada menumpas tuntas Sora dan Nambi. Ini dia sosok Gajah Mada sesungguhnya !!!
Setelah Palagan Bubat sang mahapatih selalu bersedih mengidap rasa penyesalan yang tak terhingga,hidupnya serasa bergelimang dosa, apabila malam tak dapat memejamkan matanya ,satu2nya jalan pelampiasan adalah dengan meminum tuak hingga jatuh terkapar karena mabuk berat. Sejak itu kebesaran namanya menjadi suram dan pudar. Akhirnya Gajah Mada meloloskan diri dari keramaian kerajaan dan pemerintahan,pergi dan hidup menyendiri memohon pengampunan dewata.
Sedangkan sang prabu Hayam Wuruk sangat sedih tiada tara kehilangan putri idaman yang sudah bertahun2 menjadi idamannya, Nay Ratna Citraresmi Dyah Pitaloka senantiasa membayang di pelupuk matanya.

Minggu, 20 Mei 2012

MENGGEMBIRAKAN TEMAN


"Sesungguhnya amalan yang sangat dicintai Allah selepas melakukan ibadat fardhu oleh hambanya ialah mengembirakan hati saudaranya sesama Islam" (HR. Baihaqi)

Hadis ini menunjukkan betapa besarnya tanggung jawab seseorang hamba bagi menceriakan jiwa saudaranya. Lebih lebih lagi soal menghasilkan sesuatu keperluan atau mencapai kepentingan sesama muslim dalam masa seseorang itu mengejar sesuatu kerjaya dalam hidupnya. Adalah tidak wajar orang lain menghalangnya bahkan dianjur supaya memberi bantuan ke arah usaha tersebut agar segera diperolehinya. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. amat menggalakkan umatnya ke arah memberi pertolongan terhadap saudaranya untuk mencapai sesuatu hajat sepertimana dinyatakan di dalam hadisnya yang berbunyi:

‘Orang Islam adalah saudara bagi orang Islam yang lain, yang mana tidak boleh menzalimi antara satu sama lain, dan jangan mengabaikan pertolongan kepadanya dan sesiapa yang menunaikan hajat saudaranya, Allah sentiasa menunaikan hajatnya, dan sesiapa yang melepaskan saudaranya daripada bala atau sebarang kesusahan, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari qiamat dan sesiapa yang menutup keaiban saudaranya, Allah akan menutup keaibannya pada hari kiamat.’ (Riwayat Bukhari Dan Muslim, Abu Daud)

Melalui suruhan Rasulullah terhadap umatnya sepertimana yang difahamkan dalam hadis ini jelas menunjukkan bahawa menjadi suatu kewajipan ke atas orang muslim untuk berusaha bagi mengelokkan pergaulan sesama manusia dengan memberi pertolongan, bantu-membantu antara satu sama lain. Apabila terdapat sesuatu permusuhan atau pertengkaran bersegeralah untuk mendamaikan mereka, seperti firman Allah:

“Tiada kebaikan dalam segala urusan yang mereka tempuhi melainkan menyeru ke arah kebenaran atau melakukan segala kebajikan ataupun mendamaikan di antara manusia yang bergaduh dan sesiapa yang melaksanakan demikian adalah untuk menuntut keredhaan Allah, semoga Allah berikannya pahala yang berlipat ganda” (Surah An-Nisa’: 114)

Ayat ini bermaksud melarang kejayaan satu golongan yang seringkali merahsiakan dari golongan yang lain, sedangkan golongan yang menjadi mangsa itu juga berhak menerima kejayaan yang sama, maka cara ini seolah-olah menunjukkan sifat tamak dan belot yang seringkali terjadi di kalangan umat manusia, lebih-lebih lagi zaman sekarang. Keadaan begini walaupun berjaya tetapi di sisi Allah adalah gagal disebabkan tamak dan belot tadi, bahkan menimbulkan perpecahan yang merugikan perpaduan ummah itu sendiri. (Rujuk Imam Fakhruddin Al-Razi, 1990. hlm. 33-34, juzuk 11)

Sabtu, 19 Mei 2012

METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/PEKERJAAN KONTRUKSI/JASA LAINNYA MENURUT PERPRES NO 54 TAHUN 2010

1. Pemilihan penyedia barang/jasa lainnya :

  • Pelelangan umum dan Pelelangan sederhana
  • Penunjukan langsung
  • Pengadaan langsung
  • kontes/Sayembara
2. Pemilihan penyedia pekerjaan kontruksi :
  • Pelelangan umum
  • Pelelangan terbatas
  • Pemilihan langsung
  • Penunjukan langsung
  • Pengadaan langsung
3.Pemilihan Jasa konsultasi :
  • Seleksi umum dan seleksi sederhana
  • Penunjukan langsung
  • Pengadaan langsung
  • Sayembara

PEMBUATAN MIKRI ORGANISME LOKAL (MOL)


MOL BUAH -BUAHAN


Bahan :
Buah-buahan yang sudah masak sebanyak 1 Kg berbagai 
macam buah bisa digunakan sebagai bahan
Tetes tebu / nira / legen /air gula 1 liter
 Cara pembuatan :
Buah yang sudah tua dan masak diblender lalu disaring 
diambil airnya.Sari buah kemudian dicampur dengan tetes
/legen/nira/air gula dengan perbandingan 1 : 1 .Simpan 
larutan atau bahan tersebut pada tempat terbuat dari gerabah 
di tempat sejuk.diamkan selama 15 hari atau dua 
minggu.Setelah 15 hari.Keuntunganpembuatan mol adalah 
 bebas dari kimia dan dapat digunakan sebagai pupuk 
cair dan juga mempercepat pengomposan jerami.

Pemakaian :
Untuk pupuk cair setiap 1 liter dicampur dengan 10 liter air. 
Gunakan untuk menyiram tanaman. Larutan tersebut sudah 
berfungsi sebagai pestisida alami dan pupuk cair bagi 
tanaman, bisa juga untuk mempercepat pembuatan kompos.


MOL Cucian Beras :
Bahan : 
- Air leri (air cucian beras) yang kental 1 liter
- Stater bakteri 10 sendok makan
- Alkohol kadar 40 % 10 sendok (bila tidak ada bisa diganti 
dengan air tape 30 sendok)
- Cuka 10 sendok makan
- Gula pasir 1 ons
 Cara pembuatan :
Semua bahan dicampur jadi satu dalam tempat atau 
wadah tertutup selama 15 hari.Kocok setiap pagi dan 
 sore.Setelah 15 hari larutan tersebut sudah dapat digunakan
Kegunaan :
 dapat digunakan sebagai pupuk cair dan mengendalikan hama 
dan penyakit tanaman

MOL  Rumen Ternak
 Bahan :
· ½ Kg terasi
· 3 – 5 Kg Bekatul
· 1 Kg gula merah/gula pasir
· 1 lt rumen ternak
· 5 – 10 lt air
(Komposisi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan petani)

Cara pengembangbiakan :
· Terasi, bekatul, gula pasir/jawa dimasak sampai mendidih
 / matang
· Setelah mendidih turunkan dari api dan biarkan adoan 
sampai betul-betul dingin baru kemudian masukkan bakteri 
ke dalam adonan, aduk rata
· Tutup rapat selama 2 hari (48 jam) setelah itu dibuka 
dan diaduk hingga rata.Pengadukan diulang pada hari ke tiga
 dan ke empat larutan bakteri dapat diambil dengan atau tanpa 
disaring
- Sebut saja cairan ini sebagai inokulan Formula I (F I) atau
 bibit atau biang dan formula I dapat dikembangkan dengan 
sampai 3 kali(F 3)
Catatan :
Jika bakteri akan disimpan dalam jangka waktu lama , 
adonan bekatul , gula, dan terasi disaring/diperas untuk 
diambil sarinya,setelah dingin masukkan bakteri, aduk hingga 
rata.Jika tidak ada rumen untuk membuat FI , maka inokulan yang 
sudah menjadi F3 harus diaktifkan lagi menjadi F I
  
Pengaktifan Bakteri Rumen F3 menjadi formula I

Bakteri yang sudah mengalami beberapa kali pengembangan akan 
menjadi bakteri lemah,sehingga perlu diaktifkan lagi.
Bahan :
·         5 buah Nanas muda
·         5 liter sari buah
·         2 liter susu murni (mentah)
·         3 kg bekatul
·         1 kg gula pasir
·         ½ kg terasi
·         20 liter air
·         1 liter bakteri rumen

Cara pembuatan :
·         Nanas muda dikupas dan diblender / diparut dan diperas 
      untuk diambil airnya
·         Sari buah dapat diambilkan dari buah-buahan matang 
       yang diblender/diparut untuk diambil airnya (sari buahnya)
·         Sari buah nanas muda dan sari buah lainnya direbus hingga 
matang,kemudian dinginkan
·         Bekatul,gula pasir,dan terasi dimasukkan dalam panci kemudian 
direbus sambil diaduk hingga matang kemudian dinginkan
·         Adonan no. 3 dan 4 dicampur , kemudian masukkan inokulan 
dan susu murni ke dalamnya,tutup rapat selama 2 hari.
·         Pada hari ke 3 buka tutupnya dan aduk hingga rata,inokulan siap 
digunakan.

PEMBUATAN AKTIFATOR KOMPOS


Proses pembuatan kompos dapat dilakukan dengan proses alami dengan cara pembusukan apa adanya atau dapat dipercepat dengan penambahan suatu larutan yang mengandung bakteri pembusuk yang menguntungkan. Golongan bakteri yang biasa digunakan adalah :  
1.      Bakteri fotosintetik
2.      Lactobacillus sp
3.      Streptomycetes sp
4.      Ragi (yeast)
5.      Actinomycetes
  Bakteri fotosintetik
Bakteri ini merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa nitrogen, gula, dan substansi bioaktif lainnya.  Hasil metabolit yang dihasilkan dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan.
 Lactobacillus sp.
Bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai hasil penguaraian gula dan karbohidrat lain yang bekerja sama dengan bakteri fotosintesis dan ragi.  Asam laktat ini merupakan bahan sterilisasi yang kuat yang dapat menekan mikroorganisme berbahaya dan dapat menguraikan bahan organik dengan cepat.
 Streptomycetes sp.
Streptomycetes sp. mengeluarkan enzim streptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit yang merugikan.
Ragi (yeast)
Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi.  Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi  berguna untuk pertumbuhan sel dan pembelahan akar.  Ragi ini juga berperan dalam perkembangan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain seperti Actinomycetes dan bacteri asam laktat.
 Actinomycetes
Actinomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintesis dan merubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan patogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat esential untuk pertumbuhannya. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan mikroorganisme lain. 

Pembuatan Aktivator Kompos
Bahan baku
1.      Larutan bakteri ( dipasar banyak ragam merek yang dijual) 1 liter
2.      Air Kelapa   1 liter
3.      Molase atau air gula 1 liter
4.      Ditambahkan air 7 liter

Cara Pembuatan
1.      Campurkan ke empat bahan
2.      Masukkan dalam tempat tertutup seperti botol air mineral, jerigen atau drum
3.      Diamkan sampai keluar gas
4.      Setiap hari gas yang dihasilkan dibuang
5.      Setelah 14 hari bahan siap dipakai.
Cara Pemakaian
1.      Aktivator yang telah dibuat dengan cara diatas ditambah 10 liter air kelapa
2.      Ditambah 10 liter air gula/molase
3.      Ditambah 70 liter air
4.      Diamkan selama 1 hari 1 malam
5.      Campurkan ke kompos yang akan dibuat
Larutan 100 liter aktifator dapat dipakai untuk campuran 2.000 kg bahan baku kompos.

Jumat, 18 Mei 2012

PUPUH KINANTI


Teungah peuting, keur jemplang jempling
kuring nyaring, teu geunah cicing
hate meulang, sumoreang
buah ati lawas teu patepang

Cuang cieung, kuring sorangan
nunggelis di pangumbaraan
lieuk deungeun, lieuk lain
taya pisan tempat pamuntangan

Rek sasambat kasaha nyanyambat
suwung dulur walurat sobat
sangsang badan titipkeun nya diri
iwal ti ka Gusti Hyang Widi

Hiliwirkeun duh angin peuting
Pangnepikeun hariring kuring
ka Junjunan nu ngantosan
kawih ati nu keur rungsing piker

Rek sasambat kasaha nyanyambat
suwung dulur walurat sobat
sangsang badan titipkeun nya diri
iwal ti ka Gusti Hyang Widi

Hiliwirkeun duh angin peuting
Pangnepikeun hariring kuring
ka Junjunan nu ngantosan
kawih ati nu keur rungsing pikir

PURBATISTI PURBAJATI I SUNDA SEMBAWA SUNDA MANDALA


PURBATISTI PURBAJATI I SUNDA SEMBAWA SUNDA MANDALA
Tri Tangtu (Rama Resi Ratu) merupakan tiga kekuataan Purbatisti Purbajati i Bhumi Pertiwi yang menghasilkan Uga (perilaku) Ungkara (nasehat) Tangara (tanda alam), sebagai sistem polaperilaku dalam berbangsa dan bernegara yang telah dipergunakan oleh para Pangagung mwah Pangluhung i Sunda Sembawa Sunda Mandala.
Panyca Pasagi (Sir Budi Cipta Rasa Adeg) adalah lima kekuatan dalam diri manusia (Raga Sukma Lelembutan) yang merupakan dasar kekuatan untuk menimbulkan serta menentukan Tekad Ucap Lampah Paripolah Diri manusia yang akan dan harus berinteraksi dengan Sang Pencipta, Bangsa dan Negara, Ibu Bapak Leluhur, Sesama makluk hidup, dan alam kehidupan jagar raya (Buana Pancer Sabuder Awun).
Tri Tangtu sebagai karaktek tugas (mandala pancen) diterapkan guna kepentingan interaksi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kekuatan yang telah diberikan kepada setiap manusia dan bangsa oleh Tuhan Yang Maha Kuasa (Gusti Hyang Widi Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Buana). Rama; berkarakter tugas menentukan dan membentuk suatu ketentuan berdasarkan sifat dasar kebenaran, Resi; berkarakter tugas mempertahankan ketentuan berdasarkan sifat dasar kebaikan, Ratu; berkarakter melaksanakan tugas Kepemimpinan berdasarkan sifat dasar guna manfaat. Sehingga Tri Tangtu merupakan gambaran kebaikan dan kebenaran yang berguna manfaat.
Tri Tangtu merupakan kekuatan sistem dalam polaperilaku yang saling keterkaitan antar sifat baik benar dan guna, sehingga tatkala Tri Tangtu dapat dilaksanakan maka kekuatan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta dalam diri, bangsa dan Negara serta Alam Kehidupan Buana Pancer Tengah, benar-benar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk ketentraman dan kenyamanan dalam berinteraksi.
Tri Tangtu dapat dilaksanakan oleh manusia sebagai makhluk termulya yang memiliki kekuatan pengendali utama dalam berinteraksi tentunya harus didukung dengan kekuatan diri manusia itu sendiri (Raga Sukma Lelembutan). Manusia memiliki awal dan asal kekuatan yang telah diberikan oleh Gusty Hyang Tunggal melalui kuasa dan kekuasaannya yaitu Ibu Bapak Leluhur manusia itu sendiri. Kekuatan Awal dan Asal yang bersumber dari Ibu Bapak Leluhur tersebut adalah Sir Budi Cipta Rasa Adeg disebut sebagai Panyca Pasagi (Catur Driya Panyca Pasagi).
Polaperilaku yang didasari kesadaran akan Purbatisti Purbajati (Tri Tangtu Panyca Pasagi), tidak akan bertentangan dengan nilai-nilai Dasar Negara dan Bangsa Indonesia sekarang yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, norma social kemasyarakatan, dan suatu agama, karena menyangkut polaperilaku yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk kebaikan, kebenaran serta guna manfaat.
Polaperilaku manusia yang didasari kekuatan diri Panca Pasagy yang bersandarkan pada Tri Tangtu, akan menimbulkan kesadaran diri, sehingga dalam melaksanakan interaksi kehidupannya sehari-hari sebagai bagian dari rumah tangga, keluarga, masyarakat, rakyat, bangsa dan Negara selalu mengutamakan kebaikan, kebenaran dan kegunaan, sehingga ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan sebagai makluk termulya dapat tercapai dengan keyakinan akan kekuasaan Gusty Hyang Widi.
Purbatisti Purbajati i Sunda Sembawa Sunda Mandala telah dilaksanakan oleh para Pangagung mwah Pangluhung Bangsa i Bhumi Pretiwi dalam memimpin bangsa dan Negara, sehingga tercapai taraf kehidupan yang sejahtera jaya sentosa, berwibawa disegani oleh semua bangsa di dunia, seluruh rakyat tunduk karena suka cita. Sehingga dituturkan kembali sebagai “kidung luhung ti karuhun, sasaka pusaka buhun, pikeun maruka wiwitan pakeun heubeul jaya di buana nanjer na juritan”, untuk diikuti dan dipahami oleh rakyat bangsa i Bhumi Pertiwi kiwari ka bihari. “mahayu na kadatuan surawisesa nu marigi sakuliling dayeuh nu najur sagala desa aya ma nu pandeuri pakena gawe rahhayu pakeun heubeul jaya dina buana,… hetunya nagaramu wus agheng jaya santosa wruh ngwang kottaman ri puyut katisayan mwang jayashatrumu,… ya siya nu nyiyan sakakala gugunungan ngabalau nyiyan samidam nyiyan sanghyang talaga rena mahawijaya, ya siya pun i saka, panca pandawa mban bumi,… Purbatisti purbajati, mana mo kadatangan ku musuh ganal musuh alit, suka kretatang lor kidul kulon wetan kena kretaras, sing para dewata kabeh pada bakti ka Batara Seda Niskala…Pahi manggihkeun si tuhu lawan pretyaksa…
Ahuunngg…RaHayu

Sang Hyang Sirah
Sastra Ujung Kulon
Prasasti Ujung Kulon
(Ti Pupuhu Nu Sejati) sumber : SANGATEN

1. Ujar-ujar panglungguhan para susuhunan Jajar pusaka titis waris karatuan Udagan para kusumah nyampurnakeun badan Nyandak waris pituduh, ti Bumi Suci Banyu Rasa Kahuripan Geusan pibekeleun para satria ngaguar cumarita sangaten
2. Kinayungan nu mawa pangadegan wahyu Cakra Ningrat Utusan ti Pajajaran nu pasti, sanes ti Kalinyamat Lumungsurna teu mawa jimat, tapi mibanda sah adat Olohok lain kabengbat kunu jadi, tapi inget ka riwayat Nalika jaman nu parantos kaliwat
3. Umbul-umbul siloka tanjung bandera Jadi tanda pikeun balarea nu aya Ulah pada baburia, hijikeun tekad bangsa Nincak kana hambalan, napak dina jalanna Gumelar dina waktuna, cumarita dina hakna
4. Kikidung nu mawa beja, warisan ti pupuhu Ulah rek di popoho, lamun rek pada ngagugu Lumaku lalanang jagat, lai oge dikudu-kudu Olahan nu mikahayang, teu surti kapara guru Nurutkeun bae kahayang, ahirna kakurung nafsu
5. Ujung Kulon waris nu pasti, panglungguhan SANGHYANG SIRAH Jumeneng alas mawangi, titis waris Hyang Ulah poho kanu pasti, waris suci ti para kusumah Nitih wanci nu mustari, ngadegkeun amanah prasasti sejarah Gumelar wangsit nu pasti, ngalaksanakeun pancen amanah
6. Kakayaan waris ti gusti, pikeun ngeusi jati diri Ujian pikeun diri, ngawujudkeun ngawangun nagri Lumaku ulah ka lali-lali, komo bari ngaku-ngaku diri Omongan bari teu pasti, nyasarkeun kanu rek ngabdi Nu mana nu sejati pasti, nu nyiloka ngaraksa diri 
Kidung Eyang Santang (1 s.d 14)
Penggalan :
Buru-buru geura anu pundung
Ratu maung teu terang ratu Anu ditundung ditempat ratu
Anu mangperung leungitna ratu Anu mangperung susah payah
Putra anu bingung ………………………………
Sah Adat Ujung Kulon (pernyataan/statement/janji)
Penggalan :
Ashadu sahadat ujung kulon
Pambuka ratu sakti Ngancik suci yang mulia
Panggebray ratu ning ujung nyata
Suci kami manungsa darma titipan ……………….
Kidung Banyu Suara (1 s.d 24) (diturunkeun di Sawojajar Bogor Tahun Alip Tanggal 13 Mulud 1970)
Penggalan :
Banyu suci anu gumelar
Banyu suci tungtung hiji  Banyu ratu cahaya suci
Nu ngawujud di bumi Alam Sanghyang Sirah aya wujudna
Nyata manusa katembongna ………………………..
Sejarah Rama Agung Pajajaran (1 s.d 25)
Penggalan :
Jumeneng di Ujung Kulon
Gaduh Jenengan Ratu Agung Pangeran Sirna Putih Di Ujung Kulan di sirah nusa
Nyawa kawitan nana Sareng Ibu Agung Sanghyang Sirah



.
Wangsit Prabu Siliwangi (1 s.d 18)

 Penggalan :
Lalakon urang ngan nepi poe iyeu
Najan diya kabehan ka ngaing pada satia
Tapi ngaing hanteu meunang diya pipilueun
Milu hirup jadi balangsak Milu rudin bari lapar
Dia mudu marilih Pikeun hirup kahareupna
Supaya engke jagana jembar senang sugih mukti
Bisa ngadegkeun deui Pajajaran
Lain Pajajaran nu kiwari
Tapi Pajajaran anu anyar Anu ngadegna digeuingkeun ku obah jaman
Pilih!!
Ngaing moal ngahalang-halang
Sabab pikeun ngaing hanteu pantes jadi
Raja lamun soma sakabehna Lapar bae jeung balangsak
Terjemahan Pilih! Saya tidak menghalang halangi Sebab buat saya tidak pantas menjadi
Raja kalau umat semua Selalu lapar dan susah
Kidung Ujung Kulon (1 s.d 32)
Penggalan :
Uwung uwung awing awing
Bumi leungit keur gumulung Dilebet rasiah gumulung
Kukuncung nyatana tungtung
Sanes bukti jadi maung Tapi bukti terang
Kukuncung putih anu nulung
RaHayu…Cag